Proses
termotivasinya seseorang dengan orang lain untuk menjadi pengusaha
berbeda-beda. Tidak semua orang memiliki motivasi yang sama untuk menjadi
pengusaha.
Sebenarnya bangsa Indonesia memiliki dasar spirit dan keterampilan yang unik di masing-masing daerah. Sebagai bangsa Indonesia jangan biarkan bangsa lain mengelolah sumber daya dan kita hanya berdiam diri tanpa melakukan apa pun.
Sebenarnya bangsa Indonesia memiliki dasar spirit dan keterampilan yang unik di masing-masing daerah. Sebagai bangsa Indonesia jangan biarkan bangsa lain mengelolah sumber daya dan kita hanya berdiam diri tanpa melakukan apa pun.
1. Mengalahkan Mitos
Pendidikan
menjadi kunci sukses keluar dari kesulitan dan membantu meraih keberhasilan
usaha. Jangan percaya pada mitos-mitos terkait kewirausahaan. Berikut ini
beberapa mitos yang selalu kita dengar di tengah masyarakat :
· Wirausaha merupakan bakat & keturunan
· Pengusaha adalah pelaku, bukan pemikir
· Wirausaha tidak bisa diajarkan atau dibentuk
· Pengusaha adalah selalu sebagai investor
· Pengusaha membutuhkan keberuntungan
· Pengusaha harus selalu sukses dan tidak boleh gagal
· Pengusaha adalah sama seperti penjudi
2. Mengubah Pola Pikir
Merubah
sesuatu yang telah menjadi kebiasaan tidak mudah. Perubahan bukanlah kata yang
menakutkan dan membahayakan. Mengubah pola pikir memerlukan keberanian dan
kerelaan.
Menurut
McGrath dan MacMillan (2000) ada lima karakteristik yang umumnya dimiliki oleh
pengusaha :
· Pengusaha sangat bersemangat dalam melihat atau
mencari peluang-peluang baru
· Pengusaha mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
· Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan
menghindari mengejar peluang laun yang belum jelas
· Pengusaha berfokus pada pelaksanaan
· Pengusaha mengikutsertakan energy setiap orang yang
berbeda dalam jangkauan mereka
3. Memotivasi Berprestasi
Semakin
seseoang meyakini bahwa dirinya dapat mengelolah berbagai kekuatan dan
kelemahan, maka semakin yakin ia bahwa dirinya dapat mewujudkan satu prestasi.
Ciri-ciri pribadi wirausaha yang berhasil adalah :
· Berorientasi pada tindakan dan memiliki motif yang
tinggi dalam mengambil resiko untuk mencapai tujuan
· Dapatmendayagunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
dan mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada
· Mempunyai perilaku yang agresif dalam mengejar tujuan
atau berorientasi pada tujuan dan hasil
· Mau belajar dari pengalaman
· Memupuk dan mengembangkan pribadi unggul secara
terus-menerus
Seseorang
minat berwirausaha karena adanya sesuatu motif, yaitu motif berprestasi. David
C. McClelland mengelompokan motivasi menjadi tiga motif social yaitu: kebutuhan
akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan afisiliasi.
4. Memanfaatkan Kekuatan Pikiran Bahwa Sadar
Apa
saja yang kita dapatkan hari ini, baik disadari maupun tidak, sebenarnya merupakan
hasil dari proses kekuatan alam bahwa sadar. Yakinlah apa yang kia dapatkan
hari ini sebenarnya sudah pernah kita bayangkan sebelumnya atau pernah
terlintas dalam otak, imajinasi, atau bahkan dalam mimpi walau hanya sesaat.
Proses
mental bahwa sadar dapat membantu kita melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Menggunakan kekuatan yang terfokus pada keiginan untuk merasakan suatu
kesenangan atau kesengsaraan mampu menimbulkan energy dasyat dalam hidup.
Pikiran
manusia dapat dikelompokan menjadi dua yaitu pikiran sadar dan tidak sadar.
Pikiran bahwa sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Beberapa factor
atau kondisi yang mendorong semakin produktifitasnya pikiran bawah sadar yaitu
:
· Sikap ragu-ragu
· Sikap berani
· Bermacam-macam pengalaman, memori, dan ketertarikan
· Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh
· Menyerah sementara
· Istirahat / santai
· Menulis
· Berukar pikiran
· Bebas dari kebingungan atau kekacauan
· Batas waktu (deadlines)
· Tensi (tension)
Sumber:
· Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak
Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta (Universitas Mercu Buana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar